Jamur tembok bukan sekadar masalah estetika yang bikin dinding tampak kusam. Lebih dari itu, jamur bisa menjadi tanda kalau udara di rumah terlalu lembap — kondisi yang dapat memicu gangguan kesehatan dan merusak struktur bangunan.
Menurut data World Health Organization (WHO), lebih dari 30% rumah di wilayah tropis mengalami masalah kelembapan tinggi yang memicu pertumbuhan jamur dalam jangka panjang. Yuk, kenali lima jenis jamur tembok yang paling sering muncul dan bahayanya bagi rumah dan kesehatanmu.

1. Jamur Aspergillus
Jamur ini sering muncul di dinding kamar mandi atau dapur, terutama di area yang jarang terkena sinar matahari. Spora Aspergillus bisa memicu alergi, batuk, dan sesak napas, terutama pada orang dengan sistem imun lemah. Jika dibiarkan, jamur ini bisa menyebar cepat dan sulit dibersihkan secara permanen.

2. Jamur Cladosporium
Warna jamur ini biasanya hijau tua atau kehitaman, dengan tekstur lembut seperti beludru. Cladosporium dapat tumbuh bahkan pada suhu rendah, misalnya di belakang lemari dekat dinding luar rumah. Bahayanya, jamur ini dapat menyebabkan iritasi mata, hidung, serta kulit.
 

3. Jamur Stachybotrys Chartarum (Black Mold)
Inilah jenis jamur yang paling ditakuti. Warna hitam pekat dan baunya yang menyengat sering jadi tanda khasnya. Menurut penelitian Centers for Disease Control and Prevention (CDC), paparan jangka panjang terhadap Black Mold dapat menyebabkan gangguan pernapasan serius, sakit kepala, dan bahkan infeksi paru.
 

4. Jamur Penicillium
Sering ditemukan di area lembap yang sudah lama tergenang air, seperti bawah wastafel atau dinding yang rembes. Penicillium memang dikenal sebagai sumber antibiotik, tapi dalam bentuk liar di rumah, spora-nya bisa memicu alergi dan asma. Warna jamurnya biasanya biru kehijauan dengan pertumbuhan cepat.
 

5. Jamur Alternaria
Jenis jamur ini sering tumbuh di area sekitar jendela, tirai, atau ventilasi udara. Alternaria dapat bertahan bahkan di tempat dengan sirkulasi udara cukup baik. Paparannya bisa menimbulkan reaksi alergi seperti bersin, batuk, dan gatal pada kulit, terutama pada anak-anak atau pemilik hewan peliharaan.

Tumbuhnya jamur di tembok sebenarnya merupakan tanda bahwa kelembapan udara di rumah sudah melebihi batas ideal, yaitu 40–60% RH. Kalau dibiarkan, selain menimbulkan bau apak dan menurunkan kualitas udara, jamur juga bisa merusak cat, plester, bahkan struktur beton rumah.
Untuk mencegahnya, pastikan sirkulasi udara baik dan gunakan dehumidifier yang mampu menjaga kelembapan tetap stabil. Salah satu rekomendasi terbaik adalah Notale Dehumidifier Kanso, yang mampu menyerap kelembapan hingga 20 liter per hari dan mencakup area luas hingga 50 m².
Dengan Notale Kanso, udara di rumah jadi lebih kering, segar, dan sehat — tanpa jamur, tanpa lembap, dan tanpa bau apak. Karena rumah nyaman berawal dari udara yang terjaga.  Dehumidifier Kanso, mampu serap lembap 20 L/hari, mampu coverage area seluas 50m².
Dengan Notale Kanso, udara di rumah jadi lebih kering, segar, dan sehat — tanpa jamur, tanpa lembap, dan tanpa bau apak. Karena rumah nyaman berawal dari udara yang terjaga.