5 Pekerjaan yang Harus Dihindari Ibu Hamil
Comala | 26 September 2025 17:48

Kamu mungkin sudah sering mendengar bahwa kehamilan adalah salah satu momen paling berharga dalam hidup seorang wanita. Tapi, realitanya, kehamilan juga membawa banyak tantangan, terutama ketika kamu tetap ingin melakukan pekerjaan sehari-hari. Dari mengurus rumah, membersihkan, hingga mempersiapkan kamar bayi, semuanya terasa penting untuk dilakukan sendiri. Namun, tahukah kamu bahwa beberapa pekerjaan yang terlihat sederhana ternyata bisa berbahaya untuk kesehatanmu dan bayi dalam kandungan?
Sebagai calon ibu, kamu perlu ekstra hati-hati dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Ada pekerjaan tertentu yang lebih baik dihindari selama hamil karena dapat meningkatkan risiko komplikasi, baik untuk tubuhmu maupun si kecil yang sedang tumbuh. Yuk, simak lima pekerjaan yang sebaiknya tidak kamu lakukan selama masa kehamilan agar kamu dan si kecil tetap sehat dan aman.
1. Membersihkan Kotoran Hewan
Kalau kamu punya hewan peliharaan di rumah, pasti rasanya ada keinginan untuk tetap merawat mereka seperti biasa. Namun, ada satu pekerjaan yang sebaiknya kamu hindari: membersihkan kotoran mereka, terutama kotoran kucing. Ini bukan hanya soal kebersihan, tapi karena kotoran hewan, terutama kucing, sering kali mengandung parasit Toxoplasma yang berbahaya bagi ibu hamil.
Toxoplasma bisa menyebabkan toksoplasmosis, infeksi serius yang dapat memengaruhi perkembangan janin. Menurut laporan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), infeksi ini bisa meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, atau masalah kesehatan jangka panjang pada bayi.
Kalau kamu harus tetap mengurus hewan peliharaan, pastikan ada orang lain yang bertugas membersihkan kotorannya. Jika tidak ada, selalu gunakan sarung tangan dan cuci tanganmu dengan sabun setelah melakukannya. Ingat, lebih baik mencegah daripada menyesal.
2. Mengangkat Beban Berat
Sebagai seorang ibu hamil, tubuhmu sudah bekerja keras untuk menopang kehamilan. Itu sebabnya mengangkat beban berat harus kamu hindari, meskipun sebelumnya kamu merasa sanggup. Aktivitas seperti memindahkan galon air, membawa tas belanjaan yang penuh, atau mengangkat furnitur bisa memberi tekanan besar pada punggung dan otot perutmu. Hal ini bisa memicu cedera, bahkan kontraksi dini.
Studi dari American Pregnancy Association mencatat bahwa ibu hamil yang sering mengangkat beban berat memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan kehamilan, termasuk kelahiran prematur. Selain itu, tubuhmu selama hamil menghasilkan hormon relaksin yang membuat sendi lebih lemah, sehingga kamu lebih rentan mengalami cedera.
Jadi, kalau ada pekerjaan yang memerlukan tenaga besar, jangan ragu untuk meminta bantuan orang lain. Kehamilan adalah waktu untuk lebih memprioritaskan kesehatanmu dan bayi yang sedang tumbuh.
3. Melakukan Pekerjaan yang Memiliki Risiko Jatuh
Membersihkan kaca jendela, memanjat tangga untuk mengganti lampu, atau mengambil barang di rak atas mungkin tampak seperti pekerjaan rumah biasa. Tapi bagi ibu hamil, aktivitas ini menjadi jauh lebih berisiko. Ketika hamil, pusat gravitasi tubuhmu berubah, sehingga keseimbangan menjadi lebih sulit dijaga.
Risiko jatuh tidak hanya berbahaya untuk dirimu, tapi juga bisa berdampak serius pada bayi dalam kandungan. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), trauma akibat jatuh selama kehamilan dapat menyebabkan komplikasi seperti solusio plasenta, yang berpotensi mengancam jiwa bayi.
Untuk menjaga keamanan, hindari pekerjaan yang membutuhkan naik tangga atau melibatkan permukaan licin. Kalau ada sesuatu yang sulit dijangkau, mintalah bantuan orang lain atau gunakan alat yang lebih aman untuk mengambilnya. Keselamatanmu dan bayi jauh lebih penting daripada menyelesaikan pekerjaan sendiri.
4. Menggunakan Pembersih Berbahan Kimia
Membersihkan rumah adalah aktivitas yang sering dilakukan untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan. Tapi selama hamil, kamu harus lebih selektif dalam memilih produk pembersih. Beberapa produk rumah tangga mengandung bahan kimia seperti amonia, klorin, atau formaldehida yang bisa berbahaya jika terhirup. Paparan bahan kimia ini dalam jangka panjang dapat memengaruhi kesehatanmu dan bayi, termasuk meningkatkan risiko gangguan pernapasan.
Penelitian dari Journal of Obstetrics and Gynaecology menunjukkan bahwa ibu hamil yang terpapar bahan kimia rumah tangga secara rutin lebih berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah. Untuk itu, gunakan alternatif yang lebih aman seperti campuran cuka dan baking soda untuk membersihkan rumah. Jika kamu harus menggunakan produk kimia, pastikan ruangan berventilasi baik dan kenakan sarung tangan serta masker.
5. Mengecat Kamar Bayi
Mendekorasi kamar bayi memang menjadi salah satu kegiatan yang paling menyenangkan selama kehamilan. Tapi, mengecat dinding adalah pekerjaan yang perlu kamu hindari. Cat tembok biasanya mengandung bahan kimia seperti VOC (Volatile Organic Compounds), yang dapat terhirup dan berdampak buruk pada kesehatanmu dan janin.
VOC memiliki efek toksik pada perkembangan saraf bayi, seperti yang diungkapkan dalam laporan Environmental Protection Agency (EPA). Selain itu, proses mengecat sering kali membuatmu harus berdiri lama dan berada dalam posisi yang tidak nyaman, yang bisa memicu kelelahan atau bahkan risiko jatuh.
Solusinya, serahkan pekerjaan ini kepada pasangan atau jasa profesional. Kalau kamu tetap ingin terlibat, pilihlah cat berbasis air yang bebas VOC, dan pastikan ruangan memiliki ventilasi yang cukup selama proses pengecatan berlangsung.
Kehamilan adalah masa yang penuh kehati-hatian, dan beberapa pekerjaan yang terlihat sepele ternyata bisa berdampak besar bagi kesehatanmu dan bayi dalam kandungan. Dengan menghindari pekerjaan seperti membersihkan kotoran hewan, mengangkat beban berat, melakukan aktivitas berisiko jatuh, menggunakan bahan kimia, dan mengecat kamar bayi, kamu sudah mengambil langkah besar untuk menjaga kehamilan tetap aman.
Selain menghindari pekerjaan berat, penting juga untuk menjaga kualitas udara di rumah. Notale Dehumidifier Milzu hadir sebagai solusi untuk menciptakan udara bersih dan sehat selama masa kehamilan. Alat ini membantu mengontrol kelembapan, menghilangkan partikel berbahaya, dan menyaring ion negatif di udara, sehingga udara yang kamu hirup lebih aman dan nyaman. Dengan udara yang sehat, kamu bisa menjalani kehamilan dengan lebih tenang dan nyaman.

Comala | 26 September 2025
5 Pekerjaan yang Harus Dihindari Ibu Hamil
Kehamilan membawa banyak tantangan. Meski ingin tetap aktif mengurus rumah dan mempersiapkan kamar b ...

Hikmah Ovita | 26 September 2025
5 Pantangan Ibu Hamil Muda, Tak Boleh Stress
Fase awal kehamilan, yang dikenal dengan istilah hamil muda, adalah waktu di mana tubuh ibu mengala ...

Hikmah Ovita | 24 September 2025
Cari Tahu! 5 Tanda Udara di Sekitarmu Lembap
Udara lembap sering kali tidak disadari, tetapi dampaknya bisa merugikan kesehatan dan kenyamanan di ...

Hikmah Ovita | 23 September 2025
Bahaya! 5 Ancaman Udara Lembap buat Anak-Anak
Namun, tahukah kamu bahwa udara lembap di rumah, terutama di kamar anak, bisa menjadi ancaman serius ...

Hikmah Ovita | 22 September 2025
5 Tips Cegah Rayap Bersarang di Lemari
Rayap adalah musuh utama lemari kayu dan barang-barang yang tersimpan di dalamnya. Jika tidak segera ...