About Us Products Outlets After Sales Blog NOTALE
Kesehatan

Wajib Waspada! 5 Penyakit yang Muncul di Musim Pancaroba

Comala | 08 December 2025 17:17

Share:
Wajib-Waspada!-5-Penyakit-yang-Muncul-di-Musim-Pancaroba

Musim pancaroba masa transisi antara musim kemarau dan musim hujan adalah periode di mana cuaca berubah-ubah cepat, kelembapan udara naik turun, dan tubuh kita sering dibuat kewalahan menyesuaikan diri. 
Karena kondisi tersebut, tubuh menjadi rentan terserang penyakit yang memanfaatkan celah kekebalan kita. Berikut lima penyakit yang paling sering muncul saat musim pancaroba  dan bagaimana kamu bisa menjaga diri serta keluarga dari risiko tersebut.


1. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) & Flu
Saat musim pancaroba, pergantian suhu dan kelembapan yang mendadak membuat saluran napas lebih mudah teriritasi dan infeksi virus maupun bakteri lebih cepat menyerang. Gejala umum seperti batuk, pilek, demam, dan sesak ringan dapat muncul bahkan pada seseorang yang sebelumnya sehat. Anak-anak dan lansia khususnya berada di risiko yang lebih tinggi.


2. Asma & Alergi
Perubahan cuaca yang cepat membuat alergen seperti debu dan jamur mudah tersebar. Udara dingin atau lembap bisa memicu kambuhnya asma atau membuat alergi semakin parah. Jika di rumah kamu ventilasi buruk atau kelembapan tinggi, maka kondisi ini bisa memperburuk gangguan pernapasan.
 

3. Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Penyakit Serangga Vektor
Saat musim pancaroba, genangan air akibat hujan dan perubahan cuaca menciptakan tempat ideal bagi nyamuk penyebar virus seperti Demam Berdarah Dengue. Gejalanya meliputi demam tinggi mendadak, nyeri otot dan sendi, serta ruam kulit. Pencegahan vektor nyamuk menjadi sangat penting.
 

4. Diare dan Gangguan Pencernaan
Kualitas makanan dan air dapat menurun ketika pergantian musim terjadi. Bakteri atau virus yang biasanya tersebar lewat makanan atau air bisa memicu diare serta infeksi saluran cerna. Gejala seperti buang air besar lebih dari biasa, mual, kembung, dan dehidrasi menjadi perhatian khusus bagi anak-anak.
 

5. Penyakit Kulit & Infeksi Jamur
Kelembapan tinggi dalam ruangan memperbesar kemungkinan jamur dan bakteri berkembang. Hal ini bisa menyebabkan infeksi kulit seperti tinea, eksim, biang keringat, atau dermatitis. Selain itu, cuaca yang dingin dan lembap juga memicu rasa gatal, kemerahan atau kulit yang jadi lebih sensitif.
Pada musim pancaroba, risiko penyakit meningkat karena tubuh kita harus beradaptasi sementara lingkungan kita juga berubah, suhu, kelembapan, dan sirkulasi udara bisa tidak ideal. Banyak rumah yang memiliki kelembapan tinggi, mungkin akibat ventilasi kurang, musim hujan yang panjang, atau kehadiran hewan peliharaan yang menambah kelembapan. Kondisi ini bukan hanya membuat jamur dan bakteri lebih mudah berkembang, tapi juga memperburuk dampak penyakit-penyakit di atas.


Sebagai langkah perlindungan yang efektif, kamu bisa mempertimbangkan penggunaan alat pengatur kelembapan seperti Notale Dehumidifier Grandia Pro. Alat ini cocok untuk ruang tamu, kamar tidur, atau ruang keluarga yang rentan lembap.
Dengan menjaga kelembapan di tingkat ideal, sirkulasi udara menjadi lebih sehat, lingkungan rumah menjadi lebih nyaman, dan risiko penyakit akibat kondisi lembap seperti jamur, alergi, dan infeksi saluran napas dapat ditekan.
Jadi, selain menjaga pola hidup sehat, mencuci tangan, dan istirahat cukup pastikan juga lingkungan rumahmu mendukung kesehatan. Karena ketika cuaca tak menentu, langkah pencegahan yang tepat di rumah bisa menjadi benteng utama bagi kesehatan kamu dan keluarga.